Berkata Syeikh Ibnu Attaillah Al Iskandary Rahimahullah,

“Terkadang Allah memberimu kekayaan/kesenangan dunia, tetapi Allah menahan tidak memberimu perkara yang hakikatnya baik padamu(taufiq dan hidayah-Nya) dan terkadang Allah menahan (tidak memberi) kamu dari kesenangan dunia tetapi pada hakikatnya memberikan kepadamu taufiq dan hidayah-Nya”.

Jadi apabila Allah tidak memberi apa yang menjadi syahwat keinginanmu dan apa yang enak menurut perasaan nafsumu, hakikatnya itu adalah pemberian yang agung dari Allah dan kamu dilepaskan dari apa yang menjadi kepentingan nafsumu.

Sebaliknya walaupun kelihatannya itu sebagai pemberian dari Allah (dikabulkannya do’amu) pada hakikatnya itu sebagai penolakan dari Allah.

Syeikh Muhyiddin Ibnu ‘Arabi berkata: “jika ditahan (tidak diberi) permintaanmu maka hakikatnya engkau telah diberi dan jika permintaanmu segera diberikan maka hakikatnya telah ditolak dari sesuatu yang lebih besar. kerana itu utamakan tidak dapat dari pada dapat, dan sebaiknya hamba tidak memilih sendiri, tapi menyerahkan sepenuhnya kepad Allah yang menjadikannya dan yang mencukupi segala keperluannya”.

Berkata Syeikh Ibnu Attaillah Al Iskandary Rahimahullah, “Apabila Allah telah membukakan pengertian (faham) tentang penolakan-Nya, maka berubahlah penolakan itu hakikatnya menjadi pemberian”.

Sesuatu yang sangat menghalangi perjalanan kerohanian seorang murid adalah keinginan diri sendiri. Dia berkeinginan sesuatu yang menurutnya akan membawa kebaikan kepada dirinya. Keinginan atau hajat keperluannya itu mungkin tentang dunia, akhirat atau hubungan dengan Allah swt. Jika hajatnya tercapai dia merasa menerima kurniaan dari Allah. Jika hajatnya tidak tidak dikabulkan dia akan merasa itu sebagai penolakan Allah dan merasa jauh dari Allah. Orang yang berada pada peringkat ini selalu mengaitkan makbul permintaan atau do’a, dengan kemuliaan di sisi Allah. Jika Allah mengabulkan permintaannya dia merasa itu adalah tanda dia dekat dengan-Nya. Jika permintaannya ditolak dia merasa itu tanda dia jauh. Anggapan begini sebenarnya tidak tepat. Tidak semua penerimaan do’a itu menunjukkan dekat dan tidak semua penolakan itu menunjukkan jauh.

Apabila Allah telah memperlihatkan kepadamu hikmah kebijaksanaan-Nya dalam apa yang di jauhkan-Nya dari kamu, maka itu berarti suatu kurniaan Tuhan kepadamu sehingga terasa olehmu keselamatanmu dunia dan akhiratmu.

Sumber : Kitab Syarah Al Hikam